Bagi anda yang mengernyitkan dahi tatkala meng-klik blog ini dengan membaca dari judulnya saja "siapa calon raja pajajaran anyar?" amat sangat logis bila spontan berkomentar ngapain hari gini masih nyoba mimpi nostalgia berwacana ngurusin-ngangkatin raja segala, apa kata dunia? Jadi, tidak apa-apa, karena tugas saya hanya mau mengajak anda berlatih terampil berfikir imagineering.
Untuk mengawalinya, saya sarankan anda membaca terlebih dahulu tulisannya Budi Hardiman yang menurut saya pas betul relevannya dan bagus sekali, berjudul Bank Murka (Kompas, 05/05/2010). Sudah?
Nah, setelah anda membaca tulisan tersebut, barulah saya ingin menunjukkan fakta bahwa sudah sejak beberapa tahun terakhir ini - sadar atau pun tidak sadar - ekspose tentang keberadaan raja-raja atau upaya revitalisasi situs-situs kerajaan hadir di berbagai pelosok tanah air dan dimuat di media. Ada rekonstruksi situs Kerajaan Majapahit di Trowulan, keraton Tidore dan Ternate, Siak dan Deli, bom di Masjid Karaton Kasepuhan Cirebon, dan banyak lagi. Fenomena apakah ini? Wallahualam! Bahkan, diam-diam sejak beberapa bulan terakhir ini fenomena tersebut mengerucut, para raja se-Nusantara ini konon mulai merapat saling bersilaturahiim dan berkumpul di berbagai tempat tertentu, di TMII, di Kuningan, dan terakhir pada mangkal stand by di Bandung. Ada apa ini?
Selidik punya selidik, beliau-beliau yang terhormat ini sedang mencari seseorang, sosok kunci, yang kalau ketemu, bakal - otomatis 'ngakses'/'nyambung' - terkuak jugalah tabir pibakaleun eksistensi kerajaan-kerajaan mereka masing-masing dalam konstelasi kesiapan kerajaan-kerajaan Nusantara menjemput zaman (pasca 2012?). Nah lho? Tapi please jangan sewot dulu broer! Ini melulu just only imagineering, you know?
Lalu, siapa sosok yang yang cari-cari dan tunggu-tunggu itu? Dialah Raja Sunda alias Raja Pajajaran Anyar! Logikanya, bila hijab misteri itu terkuak, maka dengan sendirinya bakal terbuka jugalah misteri 4W+1H Kerajaan Sunda Nusantara Parahyangan!
Alhasil, di kalangan dunia kang ouw kasundaan sendiri kini muncul fenomena silih-intip silih-cirian, muncul sosok-sosok yang gamblang atau sebaliknya malu-malu mentahbiskan dirinya haq dan layak jadi Raja Sunda masa depan. Rame pan?
So, sambil menunggu fenomena tersebut lebih mengerucut, mengkristal alias mewujud, saya lebih baik melakukan antisipasi, mengajukan tantangan, mengusulkan saja: apa kriteria calon representatif Raja Pajajaran Anyar itu! Cag!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar